MASIGNASUKAv102
7882668311086573654

HVAC - VRF System Untuk Gedung

HVAC - VRF System Untuk Gedung
Add Comments
Saturday, June 27, 2020

Pengadaan dan Pemasangan HVAC - VRF System Untuk Gedung


    Apa itu HVAC? 

    Heat Ventilation Air Conditioning, Penjelasan singkatnya adalah Pertukaran dan pengkondisian udara di dalam suatu ruangan dengan nilai kualitas dan kuantitas udara sesuai yang diingikan.

    Apa itu VRF?

    Volume Refrigrant Flow, Penjelasan singkatnya adalah mengatur jumlah refrigerant dalam sistem jalur pipa AC, sehingga memberikan tingkat efisien dan fleksibilitas dalam pengaplikasian pendinginan tata udara. Sebelum teknologi VRF ada juga VRV ( Variabel Refrigrant Volume ) akan tetapi sudah di patenkan oleh merk ternama di dunia AC. Secara garis besar, AC VRV atau VRF merupakan sistem AC berteknologi inverter dengan sistem kombinasi outdoor yang mencangkup beberapa indoor. Cocok untuk bangunan-bangunan bertingkat dan berkapasitas besar, menggantikan sistem AC konvensional seperti chiller dan splitwall.
    Outdoor VRF System


    Supply & Instal HVAC – VRF Sistem 

    Saya akan berbagi pengalaman saya dalam pengadaan dan pemasangan HVAC – sistem VRF ini, Karena perusahaan saya dulu adalah kontraktor MEP, dan kami megerjakan HVAC gedung 5 lantai di kota palembang yang berfungsi sebagai head Office perusahaan di bidang Eksplorasi  Oil and gas industri. 
    Head Office 5 Lantai-Palembang

    Disini saya menceritakan semua dari persiapan awal sampai akhir proyek dengan segala pengetahuan saya dalam proyek tersebut, segala kelabihan dan kekurangannya harap dimaklumi dan bila sahabat ingin berdiskusi, berbagi, kritik dan saran akan saya terima melalui kolom komentar.

    1. Kontrak / Bill of Quantity

    Sebelum kita Kick Off Meeting dan mulai pekerjaan di site, alangkah pentingnya kita memahami isi kontrak perusahaan kita dengan pemilik proyek atau owner. Karena kontrak adalah perjanjian yang di sepakati bersama dan berisi nilai, harga, spesifikasi, material, schedule dsb yang tertuang dalam dokumen kontrak tersebut. Disini saya mendapatkan kontrak HVAC – VRF System didalamnya ada beberapa equipment yang akan di instal, yaitu:

    1. Unit AC VRF Sistem 

    2. Exhaust Fan / Intake Fan

    3. Ducting PU / PIR

    4. BJLS / Seng Galvanis

    5. Grille dan Louvre 

    2. Drawing For Contractor 

    Dalam melakukan pemasangan unit AC sistem VRF, kontraktor harus memahami Gambar perencanaan untuk acuan gambar kerja di lapangan. Di dalam gambar ada beberapa bagian, yakni :

    1. Schematik : Gambar dari urutan unit secara bersusun yang menjelaskan alur dari rangkaian sistem ac.
    2. Schedule : Gambar legend atau gambar spesifikasi unit yang akan di pasang, biasanya ada pengkodean unit, type unit, konsumsi power, dsb.
    3. Layout : Gambar denah lantai / area unit yang akan di pasang
    4. Gambar Detail : Gambar riancian dari equipment yang akan dipasang
    Pahami Gambar kerja dan survei ke lapangan, cocokan dan ukur setiap keterangan yang ada dalam gambar. 
    Gambar Layout

    3. Pekerja

    Gunakanlah Pekerja 40 % Helper, 30% Semi skill dan 30% Skill, untuk menjaga kualitas dan kuantitas pekerjaan. Estimasi kan upah sampai proyek selesai di tambah pengeluaran lain-lain yang berhubungan dengan pekerja.
    Dalam pekerjan HVAC, pekerja yang di butuhkan adalah :
    1. Welder, spesialis pipa tembaga, ini kita gunakan untuk pekerjaan pipa refrigrant.
    2. Teknisi AC, paham cara kerja AC, ini kita gunakan untuk pekerjaan unit nya.
    3. Tukang Ducting, harus paham tentang ducting, ini kita gunakan untuk pekerjaan ducting
    4. Tukang Plumbing, ini kita gunakan untuk pekerjaan pipa drain
    5. Tukang Pengalaman, minimal bisa menggunakan tool kerja seperti gerinda, bor, las listrik dsb.
    6. Helper, pekerja yang tidak masuk di 4 kriteria diatas, ini kita gunakan untuk pekerjaan kasar atau untuk bantu-bantu ke 4 orang di atas.

    Teknisi AC
    Welder 
    Semi Skill Worker

    4. Material 

    Persiapkan material ketika Down Payment sudah di bayarkan, segeralah buat permintaan material yang dibutuhkan ke logistik pusat, dan buat schedule material onsite dan scedule pemasangan material sesuai perizinannya atau approval matrial.
    Adapun Material yang dibutuhkan dalam pemasangan AC VRF ( kita bisa tahu material yang di gunakan bisa di lihat dari dokumen kontrak ), Saya akan list berdasarkan kebutuhan yang pertama akan di gunakan di site.

    1. Support Unit dan instalasi pendukungnya
    2. Matrial Ducting dan Accesories nya
    3. Matrial BJLS dan Accesories nya
    4. Unit AC dan Fan
    5. Pemipaan refrigrant 
    6. Pemipaan drain
    7. Kabel control unit
    8. Kabel power unit
    9. Panel power 
    10. Louvre & Grille

    5. Site Office & Gudang Site

    Pada saat Kick Off Meeting, bahas dan tanyalah kepada pihak owner atau Manajemen Konstruksi di mana posisi Site office & gudang Site milik kita, bila mereka hanya menyediakan lahan nya saja, maka ajukan lah buat pembanguna site office dan gudang site, bisa berupa bangunan semi permanen.
    Rancanglah site office sesuai kebutuhan, diantaranya :

    1. Ruang Para Pimpinan proyek ( Pimpro ), ada Project manager dan Site Manager ini bisa jadi satu.
    2. Ruang Engineering dan Drafter
    3. Ruang Admin
    4. Ruang Supervisor
    5. Ruang Meeting / Koordinasi

    Rancanglah Gudang Site sesuai kebutuhan  dengan ketersediaan lahan, dan usahakan matrial-matrial yang kita miliki d simpan dalam gudang, cari tahu dimensi material yang paling besar dan panjang, jadikan patokan untuk ukuran gudang.
    Pengalaman saya di proyek ini, karena lahan yang di berikan hanya 4 x 4 meter persegi maka saya jadikan satu semua Site Office dan Gudang, untuk ruangan saya tiadakan, saya berikan 1 meja 1 orang di sudut ruangan dan di tengah ruangan saya letakkan meja besar untuk keperluan meeting dan koordinasi.

    Gudang + Site Office 

    6. Approval & Permit Work

    Uruslah Semua dokumen yang berhubungan dengan pekerjaan nanti, buatlah target penyelesaiannya karena berpengaruh dengan schedule dan kelancaran proyek. Ada beberapa approval yang harus kita kerjakan, diantaranya : 

    1. Approval Material, Mintalah tanda tangan yang berwenang misal Konsultan dan MK.
    2. Approval Gambar, Mintalah tanda tangan yang berwenang misal Konsultan dan MK.
    3. Approval SOP ( Standar Operational Prosedure ), Mintalah tanda tangan yang berwenang misal MK dan HSE.
    Permit Work atau izin kerja banyak ragamnya tergantung kebijakan proyek nya, contoh :
    1. Permit Work day : Perizinan yang di buat harian.
    2. Permit Area : Perizinan yang di buat di area tertentu
    3. Permit Drawing : Perizinan yang di buat berdasarkan gambar kerja
    4. Permit All : Perizinan yang di buat sudah mewakili semua dari 3 poin di atas.

    7. Pelaksanaan & Pemasangan

    Dalam pelaksanaan, harus sesuai gambar kerja dan SOP arahkan para pekerja agar mematuhi dan memahaminya. 
    Sebagai gambaran saya akan buat flowchart nya :

    Alur Pekerjaan Pemasangan HVAC sistem


    Okey, Sekarang Kita Mulai dari paling atas dahulu, tapi sebelumnya saya mau menjelaskan setiap pemasangan equipment kita harus terlebih dahulu pasang support ( gantungan / dudukan / braket dsb ).
    Gantungan

    a) Ducting Pu

    1. Pasang Support Untuk Ducting PU sesuai ukuran di drawing
    2. Fabrikasi ducting PU sesuai ukuran dan type di drawing
    3. Pasang / naikkan main ducting dan branch ducting sesuai posisi di drawing
    4. Perhatikan titik posisi unit dan Suplly grille/ exhaust grille.

    Fabrikasi Duct PU

    b) Ducting BJLS ( Exhaust dan Intake ) 

    1. Pasang Support Untuk Ducting BJLS sesuai ukuran di drawing
    2. Fabrikasi ducting BJLS sesuai ukuran dan type di drawing
    3. Pasang / naikkan main ducting dan branch ducting sesuai posisi di drawing
    4. Perhatikan titik posisi unit dan Suplly grille/ exhaust grille.

    c) Pemipaan Refrigrant 

    1. Pasang Support Untuk Pemipaan refrigrant sesuai ukuran di drawing
    2. Isolasi pipa refrigrant
    3. Pasang / naikkan main Pipa refrigrant sesuai posisi di drawing, untuk penyambungan antar pipa dilakukan pengelasan diatas setelah selesai di setting ketinggian dan jalurnya.
    4. Untuk pipa refrigrant VRF ada Branch pipa/ Refnet biasanya bawaan dari unit, sesuaikan dengan ukuran dan posisinya, bisa dilihat di schematic unit.
    5. Untuk pengelasan penyambungan ke unit di lakukan setelah melakukan test tekanan / test kebocoran pipa, untuk menjamin line pipa sudah tidak bocor selama 1 x 24 jam
    6. Setelah semua OK, baru di lakukan penyambungan dengan unit indoor dan outdoor, dan lakukan test kebocoran ke-2 selama 1 x 24 jam, dengan menekan dari valve outdoor, sebelumnya wajib di flashing jalur pipa nya.
    7. Setelah test tekan maka selanjutnya adalah test vakum pipa selama 1x24 jam
    8. Setelah lolos dari test vakum, langkah berikutnya adalah pengisian freon / refrigrant. Perhatikan kode freon dalam name plate unit. Jangan sampai salah, dan isilah setengah dari  tekanan kerja unit ac. Nanti setelah Start Up dan Commitioning baru di isi kembali sesuai tekanan kerja unit ac.

    d) Pemipaan Drain

    1. Pasang Support Untuk Pemipaan drain sesuai ukuran di drawing
    2. Isolasi pipa drain sesuai standar nya
    3. Pasang / naikkan main Pipa drain sesuai posisi di drawing, untuk penyambungan antar pipa dilakukan pengeleman diatas setelah selesai di setting ketinggian dan jalurnya.
    4. Setelah semua pipa drain terhubung dan menuju ke pembuangan akhir, maka jalur pipa drain bisa di test gelontor, ini menunjukkan bahwa air dapat mengalir ke pembuangan akhir.

    e) Kabel Power dan Kabel Control

    1. Untuk kabel power dan kabel control unit ac VRF lebih baik pelajari dahulu di single line diagram dan schematic nya.
    2. Lihat jenis dan type kabel power dan controlnya sesuai dengan data sheet unit.
    3. Penarikan kabel indoor ke outdoor bisa bersamaan dengan pipa refrigrant, lebih bagus lagi di masukkan kedalam conduit.
    4. Penarikan kabel dan control ke arah panel sebaiknya menggunakan tray / kabel duct.
    5. Setelah pemasangan kabel, kabel di continuity dan di merger.
    6. Kabel di kasih name tag addres berdasarkan penamaan unit masing-masing ( cek drawing )
    7. Terminasi sebaiknya menggunakan skun sesuai ukuran kabel.
    8. Sebelum energize / start up unit, check Grounding, Phase dan Netralnya.

    f) Panel Power

    1. Letakkan panel sesuai posisi gambar yang di approve
    2. Terminasi panel dengan kabel power / control dilihat dari single line diagram panel dan schedule panel.
    3. Name tag semua addres kabel.
    4. Name tag panel sesuai drawing.
    5. Sebelum Energize, check konekan di terminal mcb, busbar, incoming, grounding, phase dan netralnya.

    g) Unit AC

    1. Mapping area pemasangan indoor sesuai konekan dengan ducting dan sesuai drawing.
    2. Mapping area pemasangan outdoor sesuai drawing
    3. Pasang support sesuai dengan standar dan spesifikasi unit.
    4. Check name plate unit bila ada tindakan khusus dalam pemasangan.
    5. Terminasi kabel dan control harus sesuai standar dan estetika.
    6. Hubungkan pipa drain dengan menambahkan Utrap atau bisa di lihat dari manual book pemasangan drain unit.
    7. Bila di rekomendasikan gunakanlah Bak Drain, dengan memperhatikan elevasi dan sloove drain tersebut ( Cek saat tes gelontor ). 
    8. Bungkuslah / proteksi unit bila belum terhubung dengan ducting.

    h) Termination & Connection

    1. Cek Single Line Diagram di drawing
    2. Cek schematik dan schedule unit
    3. Di anjurkan terminasi menggunakan skun sesuai type dan ukuran kabel.
    4. Sebelum Energize, check konekan di terminal mcb, busbar, incoming, grounding, phase dan netralnya.

    Indoor AC yang telah terpasang Pipa refrigrant, Drain, dan Kabel

    i) Startup Unit

    1. Sebelum Energize, check konekan di terminal mcb, busbar, incoming, grounding, phase dan netralnya.
    2. Cek Single Line Diagram di drawing
    3. Cek schematik dan schedule unit
    4. Ikut Prosedur dalam manual book untuk startup unit.

    j) Test & Commitioning

    Pada saat Test & Commitioning ada beberapa parameter pengukuran yang harus di jalanin.
    1. Tekanan kerja pipa ac
    2. Pengukuran suhu
    3. Pengukuran laju aliran udara dalam ducting dan suplly grille
    4. Voltage dan Current Unit AC
    5. Sistem Control.
    6. Sistem Automatic System.

    8. Check List

    Setelah Semua Sistem hidup dan berjalan normal, kita harus melakukan checklist dengan MK, Konsultan, Quality Suvoyer atau dengan Owner untuk memastikan pekerjaan kita sudah selesai sesuai kontrak, dan dalam check list ini kemungkinan akan keluar defect list.

    9. Progress

    Dalam setiap kemajuan pekerjaan kita diwajibkan membuat laporan progress perkembangan lapangan, biasanya bobot / persentase di atur dalam kontrak berapa tahap pengajuan progress pekerjaan, contoh : 

    1. Progress penyelesaian persiapan pekerjaan, dimana ada penyelesaian pembuatan site office, Pengukuran, pemasangan support, dan Fabrikasi Matrial pendukung. 
    2. Progress material on site, biasanya yang di hitung adalah material utama seperti unit kabel, ac, fan dan panel.
    3. Progress Test & Commitioning
    4. Progress Berita Acara, biasannya bobot sudah akumulasi di 95% bersamaan penandatanganan Berita acara serah terima pertama ( BAST 1 ).
    5. Progress Retensi, setelah masa garansi berakhir dan tidak ada defect list dalam masa garansi.

    10. Berita Acara

    Dari awal pekerjaan sampa akhir haruslah di buatkan Berita Acara pada semua aktifitas yang akan di jadikan lampiran dokumen Serah Terima, contoh :
    1. Berita acara pengetesan Instalasi.
    2. Berita acara Material On site
    3. Berita Acara Site Instruktion.
    4. Berita Acara Start up
    5. Berita Acara Pengukuran
    6. Berita acara defect list 
    7. Berita acara serah terima.

    11. Serah Terima

    Ketika semua pekerjaan sudah selesai dari sisi kontrak, maka kita haruslah memastikan sistem berjalan sempurna sesuai yang harapkan owner, maka kita dapat meninggalkan proyek tersebut dengan jaminan / garansi sesuai kontrak. Hal-hal yang berkaitan dengan operational sistem tersebut haruslah di serah terimakan ke owner. 

    12. Maintenance & Service

    Bila kontrak menyebutkan maintenance dan service di berikan kepada kontraktor maka secara periode dapat di buatkan schedule maintenace dan servie nya mengacu pada Manual book unit.