Pengadaan dan Pemasangan HVAC - VRF System Untuk Gedung
Apa itu HVAC?
Heat Ventilation Air Conditioning, Penjelasan singkatnya adalah Pertukaran
dan pengkondisian udara di dalam suatu ruangan dengan nilai kualitas dan
kuantitas udara sesuai yang diingikan.
Apa itu VRF?
Volume Refrigrant Flow, Penjelasan singkatnya adalah mengatur jumlah
refrigerant dalam sistem jalur pipa AC, sehingga memberikan tingkat efisien
dan fleksibilitas dalam pengaplikasian pendinginan tata udara. Sebelum
teknologi VRF ada juga VRV ( Variabel Refrigrant Volume ) akan tetapi sudah
di patenkan oleh merk ternama di dunia AC. Secara garis besar, AC VRV atau
VRF merupakan sistem AC berteknologi inverter dengan sistem kombinasi
outdoor yang mencangkup beberapa indoor. Cocok untuk bangunan-bangunan
bertingkat dan berkapasitas besar, menggantikan sistem AC konvensional
seperti chiller dan splitwall.
Outdoor VRF System |
Supply & Instal HVAC – VRF Sistem
Saya akan berbagi pengalaman saya dalam pengadaan dan pemasangan HVAC –
sistem VRF ini, Karena perusahaan saya dulu adalah kontraktor MEP, dan kami
megerjakan HVAC gedung 5 lantai di kota palembang yang berfungsi sebagai
head Office perusahaan di bidang Eksplorasi Oil and gas
industri.
Head Office 5 Lantai-Palembang |
Disini saya menceritakan semua dari persiapan awal sampai akhir proyek
dengan segala pengetahuan saya dalam proyek tersebut, segala kelabihan dan
kekurangannya harap dimaklumi dan bila sahabat ingin berdiskusi, berbagi,
kritik dan saran akan saya terima melalui kolom komentar.
1. Kontrak / Bill of Quantity
Sebelum kita Kick Off Meeting dan mulai pekerjaan di site, alangkah
pentingnya kita memahami isi kontrak perusahaan kita dengan pemilik proyek
atau owner. Karena kontrak adalah perjanjian yang di sepakati bersama dan
berisi nilai, harga, spesifikasi, material, schedule dsb yang tertuang dalam
dokumen kontrak tersebut. Disini saya mendapatkan kontrak HVAC – VRF System
didalamnya ada beberapa equipment yang akan di instal, yaitu:
1. Unit AC VRF Sistem |
2. Exhaust Fan / Intake Fan |
3. Ducting PU / PIR |
4. BJLS / Seng Galvanis |
5. Grille dan Louvre |
2. Drawing For Contractor
Dalam melakukan pemasangan unit AC sistem VRF, kontraktor harus memahami
Gambar perencanaan untuk acuan gambar kerja di lapangan. Di dalam gambar ada
beberapa bagian, yakni :
1. Schematik :
Gambar dari urutan unit secara bersusun yang menjelaskan alur dari rangkaian
sistem ac.
2. Schedule :
Gambar legend atau gambar spesifikasi unit yang akan di pasang, biasanya ada
pengkodean unit, type unit, konsumsi power, dsb.
3. Layout : Gambar
denah lantai / area unit yang akan di pasang
4. Gambar Detail :
Gambar riancian dari equipment yang akan dipasang
Pahami Gambar kerja dan survei ke lapangan, cocokan dan ukur setiap
keterangan yang ada dalam gambar.
Gambar Layout |
3. Pekerja
Gunakanlah Pekerja 40 % Helper, 30% Semi skill dan 30% Skill, untuk menjaga
kualitas dan kuantitas pekerjaan. Estimasi kan upah sampai proyek selesai di
tambah pengeluaran lain-lain yang berhubungan dengan pekerja.
Dalam pekerjan HVAC, pekerja yang di butuhkan adalah :
1. Welder,
spesialis pipa tembaga, ini kita gunakan untuk pekerjaan pipa
refrigrant.
2. Teknisi AC,
paham cara kerja AC, ini kita gunakan untuk pekerjaan unit nya.
3. Tukang Ducting,
harus paham tentang ducting, ini kita gunakan untuk pekerjaan ducting
4. Tukang
Plumbing, ini kita gunakan untuk pekerjaan pipa drain
5. Tukang
Pengalaman, minimal bisa menggunakan tool kerja seperti gerinda, bor, las
listrik dsb.
6. Helper, pekerja
yang tidak masuk di 4 kriteria diatas, ini kita gunakan untuk pekerjaan
kasar atau untuk bantu-bantu ke 4 orang di atas.
Welder |
Semi Skill Worker |
4. Material
Persiapkan material ketika Down Payment sudah di bayarkan, segeralah buat
permintaan material yang dibutuhkan ke logistik pusat, dan buat schedule
material onsite dan scedule pemasangan material sesuai perizinannya atau
approval matrial.
Adapun Material yang dibutuhkan dalam pemasangan AC VRF ( kita bisa tahu
material yang di gunakan bisa di lihat dari dokumen kontrak ), Saya akan
list berdasarkan kebutuhan yang pertama akan di gunakan di site.
1. Support Unit
dan instalasi pendukungnya
2. Matrial Ducting
dan Accesories nya
3. Matrial BJLS
dan Accesories nya
4. Unit AC dan
Fan
5. Pemipaan
refrigrant
6. Pemipaan
drain
7. Kabel control
unit
8. Kabel power
unit
9. Panel
power
10. Louvre &
Grille
5. Site Office & Gudang Site
Pada saat Kick Off Meeting, bahas dan tanyalah kepada pihak owner atau
Manajemen Konstruksi di mana posisi Site office & gudang Site milik
kita, bila mereka hanya menyediakan lahan nya saja, maka ajukan lah buat
pembanguna site office dan gudang site, bisa berupa bangunan semi
permanen.
Rancanglah site office sesuai kebutuhan, diantaranya :
1. Ruang Para
Pimpinan proyek ( Pimpro ), ada Project manager dan Site Manager ini bisa
jadi satu.
2. Ruang
Engineering dan Drafter
3. Ruang
Admin
4. Ruang
Supervisor
5. Ruang Meeting /
Koordinasi
Rancanglah Gudang Site sesuai kebutuhan dengan ketersediaan lahan,
dan usahakan matrial-matrial yang kita miliki d simpan dalam gudang, cari
tahu dimensi material yang paling besar dan panjang, jadikan patokan untuk
ukuran gudang.
Pengalaman saya di proyek ini, karena lahan yang di berikan hanya 4 x 4
meter persegi maka saya jadikan satu semua Site Office dan Gudang, untuk
ruangan saya tiadakan, saya berikan 1 meja 1 orang di sudut ruangan dan di
tengah ruangan saya letakkan meja besar untuk keperluan meeting dan
koordinasi.
Gudang + Site Office |
6. Approval & Permit Work
Uruslah Semua dokumen yang berhubungan dengan pekerjaan nanti, buatlah
target penyelesaiannya karena berpengaruh dengan schedule dan kelancaran
proyek. Ada beberapa approval yang harus kita kerjakan, diantaranya
:
1. Approval
Material, Mintalah tanda tangan yang berwenang misal Konsultan dan MK.
2. Approval
Gambar, Mintalah tanda tangan yang berwenang misal Konsultan dan MK.
3. Approval SOP (
Standar Operational Prosedure ), Mintalah tanda tangan yang berwenang misal
MK dan HSE.
Permit Work atau izin kerja banyak ragamnya tergantung kebijakan proyek
nya, contoh :
1. Permit Work day
: Perizinan yang di buat harian.
2. Permit Area :
Perizinan yang di buat di area tertentu
3. Permit Drawing
: Perizinan yang di buat berdasarkan gambar kerja
4. Permit All :
Perizinan yang di buat sudah mewakili semua dari 3 poin di atas.
7. Pelaksanaan & Pemasangan
Dalam pelaksanaan, harus sesuai gambar kerja dan SOP arahkan para pekerja
agar mematuhi dan memahaminya.
Sebagai gambaran saya akan buat flowchart nya :
Alur Pekerjaan Pemasangan HVAC sistem |
Okey, Sekarang Kita Mulai dari paling atas dahulu, tapi sebelumnya saya mau
menjelaskan setiap pemasangan equipment kita harus terlebih dahulu pasang
support ( gantungan / dudukan / braket dsb ).
Gantungan |
a) Ducting Pu
1. Pasang Support
Untuk Ducting PU sesuai ukuran di drawing
2. Fabrikasi
ducting PU sesuai ukuran dan type di drawing
3. Pasang /
naikkan main ducting dan branch ducting sesuai posisi di drawing
4. Perhatikan
titik posisi unit dan Suplly grille/ exhaust grille.
Fabrikasi Duct PU |
b) Ducting BJLS ( Exhaust dan Intake )
1. Pasang Support
Untuk Ducting BJLS sesuai ukuran di drawing
2. Fabrikasi
ducting BJLS sesuai ukuran dan type di drawing
3. Pasang /
naikkan main ducting dan branch ducting sesuai posisi di drawing
4. Perhatikan
titik posisi unit dan Suplly grille/ exhaust grille.
c) Pemipaan Refrigrant
1. Pasang Support
Untuk Pemipaan refrigrant sesuai ukuran di drawing
2. Isolasi pipa
refrigrant
3. Pasang /
naikkan main Pipa refrigrant sesuai posisi di drawing, untuk penyambungan
antar pipa dilakukan pengelasan diatas setelah selesai di setting ketinggian
dan jalurnya.
4. Untuk pipa
refrigrant VRF ada Branch pipa/ Refnet biasanya bawaan dari unit, sesuaikan
dengan ukuran dan posisinya, bisa dilihat di schematic unit.
5. Untuk
pengelasan penyambungan ke unit di lakukan setelah melakukan test tekanan /
test kebocoran pipa, untuk menjamin line pipa sudah tidak bocor selama 1 x
24 jam
6. Setelah semua
OK, baru di lakukan penyambungan dengan unit indoor dan outdoor, dan lakukan
test kebocoran ke-2 selama 1 x 24 jam, dengan menekan dari valve outdoor,
sebelumnya wajib di flashing jalur pipa nya.
7. Setelah test
tekan maka selanjutnya adalah test vakum pipa selama 1x24 jam
8. Setelah lolos
dari test vakum, langkah berikutnya adalah pengisian freon / refrigrant.
Perhatikan kode freon dalam name plate unit. Jangan sampai salah, dan isilah
setengah dari tekanan kerja unit ac. Nanti setelah Start Up dan
Commitioning baru di isi kembali sesuai tekanan kerja unit ac.
d) Pemipaan Drain
1. Pasang Support
Untuk Pemipaan drain sesuai ukuran di drawing
2. Isolasi pipa
drain sesuai standar nya
3. Pasang /
naikkan main Pipa drain sesuai posisi di drawing, untuk penyambungan antar
pipa dilakukan pengeleman diatas setelah selesai di setting ketinggian dan
jalurnya.
4. Setelah semua
pipa drain terhubung dan menuju ke pembuangan akhir, maka jalur pipa drain
bisa di test gelontor, ini menunjukkan bahwa air dapat mengalir ke
pembuangan akhir.
e) Kabel Power dan Kabel Control
1. Untuk kabel
power dan kabel control unit ac VRF lebih baik pelajari dahulu di single
line diagram dan schematic nya.
2. Lihat jenis dan
type kabel power dan controlnya sesuai dengan data sheet unit.
3. Penarikan kabel
indoor ke outdoor bisa bersamaan dengan pipa refrigrant, lebih bagus lagi di
masukkan kedalam conduit.
4. Penarikan kabel
dan control ke arah panel sebaiknya menggunakan tray / kabel duct.
5. Setelah
pemasangan kabel, kabel di continuity dan di merger.
6. Kabel di kasih
name tag addres berdasarkan penamaan unit masing-masing ( cek drawing
)
7. Terminasi
sebaiknya menggunakan skun sesuai ukuran kabel.
8. Sebelum
energize / start up unit, check Grounding, Phase dan Netralnya.
f) Panel Power
1. Letakkan panel
sesuai posisi gambar yang di approve
2. Terminasi panel
dengan kabel power / control dilihat dari single line diagram panel dan
schedule panel.
3. Name tag semua
addres kabel.
4. Name tag panel
sesuai drawing.
5. Sebelum
Energize, check konekan di terminal mcb, busbar, incoming, grounding, phase
dan netralnya.
g) Unit AC
1. Mapping area
pemasangan indoor sesuai konekan dengan ducting dan sesuai drawing.
2. Mapping area
pemasangan outdoor sesuai drawing
3. Pasang support
sesuai dengan standar dan spesifikasi unit.
4. Check name
plate unit bila ada tindakan khusus dalam pemasangan.
5. Terminasi kabel
dan control harus sesuai standar dan estetika.
6. Hubungkan pipa
drain dengan menambahkan Utrap atau bisa di lihat dari manual book
pemasangan drain unit.
7. Bila di
rekomendasikan gunakanlah Bak Drain, dengan memperhatikan elevasi dan sloove
drain tersebut ( Cek saat tes gelontor ).
8. Bungkuslah /
proteksi unit bila belum terhubung dengan ducting.
h) Termination & Connection
1. Cek Single Line
Diagram di drawing
2. Cek schematik
dan schedule unit
3. Di anjurkan
terminasi menggunakan skun sesuai type dan ukuran kabel.
4. Sebelum
Energize, check konekan di terminal mcb, busbar, incoming, grounding, phase
dan netralnya.
Indoor AC yang telah terpasang Pipa refrigrant, Drain, dan Kabel |
i) Startup Unit
1. Sebelum
Energize, check konekan di terminal mcb, busbar, incoming, grounding, phase
dan netralnya.
2. Cek Single Line
Diagram di drawing
3. Cek schematik
dan schedule unit
4. Ikut Prosedur
dalam manual book untuk startup unit.
j) Test & Commitioning
Pada saat Test & Commitioning ada beberapa parameter pengukuran yang
harus di jalanin.
1. Tekanan kerja
pipa ac
2. Pengukuran
suhu
3. Pengukuran laju
aliran udara dalam ducting dan suplly grille
4. Voltage dan
Current Unit AC
5. Sistem
Control.
6. Sistem
Automatic System.
8. Check List
Setelah Semua Sistem hidup dan berjalan normal, kita harus melakukan
checklist dengan MK, Konsultan, Quality Suvoyer atau dengan Owner untuk
memastikan pekerjaan kita sudah selesai sesuai kontrak, dan dalam check list
ini kemungkinan akan keluar defect list.
9. Progress
Dalam setiap kemajuan pekerjaan kita diwajibkan membuat laporan progress
perkembangan lapangan, biasanya bobot / persentase di atur dalam kontrak
berapa tahap pengajuan progress pekerjaan, contoh :
1. Progress
penyelesaian persiapan pekerjaan, dimana ada penyelesaian pembuatan site
office, Pengukuran, pemasangan support, dan Fabrikasi Matrial
pendukung.
2. Progress
material on site, biasanya yang di hitung adalah material utama seperti unit
kabel, ac, fan dan panel.
3. Progress Test
& Commitioning
4. Progress Berita
Acara, biasannya bobot sudah akumulasi di 95% bersamaan penandatanganan
Berita acara serah terima pertama ( BAST 1 ).
5. Progress
Retensi, setelah masa garansi berakhir dan tidak ada defect list dalam masa
garansi.
10. Berita Acara
Dari awal pekerjaan sampa akhir haruslah di buatkan Berita Acara pada semua
aktifitas yang akan di jadikan lampiran dokumen Serah Terima, contoh :
1. Berita acara
pengetesan Instalasi.
2. Berita acara
Material On site
3. Berita Acara
Site Instruktion.
4. Berita Acara
Start up
5. Berita Acara
Pengukuran
6. Berita acara
defect list
7. Berita acara
serah terima.
11. Serah Terima
Ketika semua pekerjaan sudah selesai dari sisi kontrak, maka kita haruslah
memastikan sistem berjalan sempurna sesuai yang harapkan owner, maka kita
dapat meninggalkan proyek tersebut dengan jaminan / garansi sesuai kontrak.
Hal-hal yang berkaitan dengan operational sistem tersebut haruslah di serah
terimakan ke owner.
12. Maintenance & Service
Bila kontrak menyebutkan maintenance dan service di berikan kepada
kontraktor maka secara periode dapat di buatkan schedule maintenace dan
servie nya mengacu pada Manual book unit.
comment 0 komentar
more_vert