MASIGNASUKAv102
7882668311086573654

Pemasangan AC Split Wall Di Gedung

Pemasangan AC Split Wall Di Gedung
Add Comments
Tuesday, July 7, 2020

Pemasangan AC Split Wall Di Gedung

Biasanya AC Split wall mounted jarang di pakai untuk gedung-gedung, kebanyakan sudah menggunakan AC central seperti VRF/VRV atau Chiller/Cooling Tower. Tetapi ada juga gedung-gedung yang masih membutuhkannya, tergantung dari design dan pemanfaatan gedung tersebut untuk apa. Contoh seperti hotel, apartemen, office dan mall.

    AC Split Wall

    AC Split wall mounted adalah type AC yang diperuntukkan untuk ruangan yang tidak terlalu luas dan pemasangan indoornya pada area dinding dalam dan outdoornya pada dinding luar ruangan. Kapasitasnya ada yang 1/2 Pk sampai dan 4 PK tergantung dari Merk.

    Kelebihan AC Split wall mounted;

    1. Kapasitasnya ada yang kecil.
    2. Daya listrik rendah.
    3. Mudah pemasangan, perawatan dan service.
    4. Spare part mudah di dapat.
    5. Harga terjangkau.

    Kekurangan AC Split wall mounted;

    1. Kapasitas di atas 6 PK tidak tersedia.
    2. Hanya untuk type wall (dinding).
    3. Jarak indoor dengan outdoor terbatas.

    Kantor Saya pernah mendapatkan proyek pemasangan AC split wall maounted dengan jumlah puluhan unit yang di peruntukkan untuk Gedung Gereja 5 lantai di daerah Jakarta barat. Disini saya akan membagi informasi dari persiapan awal sampai akhir proyek khususnya cara pemasangan AC Split Wall dengan segala pengetahuan saya dalam proyek tersebut, segala kelabihan dan kekurangannya harap dimaklumi dan bila sahabat ingin berdiskusi, berbagi, kritik dan saran akan saya terima melalui kolom komentar.


    Walaupun sudah banyak yang mengerti cara pasang AC Split Wall Mounted ini, tetapi untuk kontrak pemasangan di proyek besar dan dengan jumlah unit yang banyak, haruslah memperhatikan Item-item di bawah ini :

    1. Kontrak / Bill of Quantity

    Sebelum kita Kick Off Meeting dan mulai pekerjaan di site, alangkah pentingnya kita memahami isi kontrak perusahaan kita dengan pemilik proyek atau owner. Karena kontrak adalah perjanjian yang di sepakati bersama dan berisi nilai, harga, spesifikasi, material, schedule, dan sebagainya yang tertuang dalam dokumen kontrak tersebut. Dalam kontrak pengadaan dan pemasangan AC Splitwall ada beberapa equipment yang akan di instal :

    1. Matrial Support.
    2. Unit AC wall mounted.
    3. Pipa Refrigrant.
    4. Pipa PVC.
    5. Isolasi.
    6. Kabel Control dan power.
    7. Panel.

    2. Drawing For Contractor

    Dalam melakukan pemasangan unit AC, kontraktor harus memahami Gambar perencanaan untuk acuan gambar kerja di lapangan. Di dalam gambar ada beberapa bagian, yakni :
    1. Schematik : Gambar dari urutan unit secara bersusun yang menjelaskan alur dari rangkaian sistem ac.
    2. Schedule : Gambar legend atau gambar spesifikasi unit yang akan di pasang, biasanya ada pengkodean unit, type unit, konsumsi power, dsb.
    3. Layout : Gambar denah lantai / area unit yang akan di pasang
    4. Gambar Detail : Gambar riancian dari equipment yang akan dipasang
    Pahami Gambar kerja dan survei ke lapangan, cocokan dan ukur setiap keterangan yang ada dalam gambar.

    3. Pekerja

    Gunakanlah Pekerja 40 % Helper, 30% Semi skill dan 30% Skill, untuk menjaga kualitas dan kuantitas pekerjaan. Estimasi kan upah sampai proyek selesai di tambah pengeluaran lain-lain yang berhubungan dengan pekerja. Dalam pekerjan HVAC, pekerja yang di butuhkan adalah :
    1. Teknisi AC, paham cara kerja AC, ini kita gunakan untuk pekerjaan unit dan pipa refrigrantnya.
    2. Tukang Plumbing, ini kita gunakan untuk pekerjaan pipa drain
    3. Tukang Pengalaman, minimal bisa menggunakan tool kerja seperti gerinda, bor, las listrik dsb.
    4. Helper, pekerja yang tidak masuk di 3 kriteria diatas, ini kita gunakan untuk pekerjaan kasar atau untuk bantu-bantu ke 3 orang di atas.

    4. Material

    Persiapkan material ketika Down Payment sudah di bayarkan, segeralah buat permintaan material yang dibutuhkan ke logistik pusat, dan buat schedule material onsite dan scedule pemasangan material sesuai perizinannya atau approval matrial.
    Adapun Material yang dibutuhkan dalam pemasangan AC Split Wall Mounted( kita bisa tahu material yang di gunakan bisa di lihat dari dokumen kontrak ), Saya akan list berdasarkan kebutuhan yang pertama akan di gunakan di site;
    1. Support Unit dan instalasi pendukungnya.
    2. Unit AC Split Wall Mounted.
    3. Pemipaan refrigrant.
    4. Pemipaan drain.
    5. Kabel control unit.
    6. Kabel power unit.
    7. Panel power.

    5. Site Office& Gudang

    Pada saat Kick Off Meeting, bahas dan tanyalah kepada pihak owner atau Manajemen Konstruksi di mana posisi Site office / gudang Site milik kita, bila mereka hanya menyediakan lahan nya saja, maka ajukan lah buat pembangunan site office/gudang site, bisa berupa bangunan semi permanen.Rancanglah Gudang Site sesuai kebutuhan dengan ketersediaan lahan, dan usahakan matrial dan unit yang kita miliki di simpan dalam gudang, cari tahu dimensi material yang paling besar dan panjang, jadikan patokan untuk ukuran gudang.

    6. Approval & Permit Work

    Uruslah Semua dokumen yang berhubungan dengan pekerjaan nanti, buatlah target penyelesaiannya karena berpengaruh dengan schedule dan kelancaran proyek. Ada beberapa approval yang harus kita kerjakan, diantaranya :
    1. Approval Material, Mintalah tanda tangan yang berwenang misal Konsultan dan MK.
    2. Approval Gambar, Mintalah tanda tangan yang berwenang misal Konsultan dan MK.
    3. Approval SOP (Standar Operational Prosedure). Mintalah tanda tangan yang berwenang misal MK dan HSE.

    Permit Work atau izin kerja banyak ragamnya tergantung kebijakan proyek nya, contoh :
    1. Permit Work day : Perizinan yang di buat harian.
    2. Permit Area : Perizinan yang di buat di area tertentu
    3. Permit Drawing : Perizinan yang di buat berdasarkan gambar kerja
    4. Permit All : Perizinan yang di buat sudah mewakili semua dari 3 poin di atas.

    7. Pelaksanaan & Pemasangan

    Dalam pelaksanaan, harus sesuai gambar kerja dan SOP arahkan para pekerja agar mematuhi dan memahaminya.Okey, Kita mulai dengan :

    a) Pemipaan Refrigrant
    1. Pasang Support Untuk Pemipaan refrigrant sesuai ukuran di drawing
    2. Isolasi pipa refrigrant
    Perhatikan :
    Dinding untuk gedung biasanya terbuat dari susunan holow alumunium, rockwoll dan gypsum, pasang lah pipa refrigrant di celah antara holow dinding dalam dengan luar yang nantinya akan di isi dengan rockwoll, mintalah ke tukang pemasangan partisi untuk menyediakan space untuk pipa ac kita. 
    Jalur pipa ac adanya di atas plafon lalu turun ke bawah melalui dalam dinding, perhatikan baik-baik isolasinya jangan sampai ada yag terbuka dan sobek. Karena akan berakibat kondensasi dan berdampak tetesan air.
    Bila dinding terpasang adalah Bata atau hebel, perhatikan kapan tukang sipil siap memasang bata/hebel, jadi sebelum plester dan aci, pipa refrigrant, drain dan kabel sudah harus terpasang. Biasanya harus dilakukan pembobokan/ chipping untuk jalur pipa nya. Untuk drain yang menuju ke lantai bawah, buatlah lubang tembus lantai ( corring ), ini bisa dilakukan lebih awal sebelum dinding di buat, dengan syarat buat pipa sparingan. 
    Panjang pipa harus melihat dari spesifikasi unit, lihatlah kemampuan kompressor dan batas panjang pipa ac maksimal, bila panjang melebihi kemampuan unit, maka carilah solusi untuk penempatan indoor outdoornya yang sesuai. Bila ini di abaikan maka akan pengaruh terhadap kinerja dan usia unit AC.
    Bila terpaksa ada penyambungan antar pipa dilakukan pengelasan karena melihat kondisi dan situasi dilapangannya, haruslah di uji tekan kebocoran selama 1x2 jam.
    Setelah semua OK, baru di lakukan penyambungan dengan unit indoor dan outdoor, dan lakukan test kebocoran ke-2 selama 1 x 24 jam, dengan menekan dari valve outdoor, sebelumnya wajib di flashing jalur pipa nya.
    3. Setelah test tekan maka selanjutnya adalah test vakum pipa selama 1x24 jam.
    4. Setelah lolos dari test vakum, langkah berikutnya adalah pengisian freon / refrigrant. Perhatikan kode freon dalam name plate unit. Jangan sampai salah, dan isilah setengah dari  tekanan kerja unit ac. Sepengetahuan saya, bila ada freon bawaan dari unit, lebih baik setelah vakum buka valve di outdoor saja, nanti setelah Start Up dan Commitioning baru di isi kembali sesuai tekanan kerja unit ac.

    b) Pemipaan Drain

    1. Pasang Support Untuk Pemipaan drain sesuai ukuran di drawing
    Usahakan pada design pemipaan drain menggunakan sistem gelontor / gravitasi dengan memasang pipa drain di bawah unit, karena lebih effisien dan hemat. Sistem ini bisa untuk unit2 ac di lantai ke 2, pipa drainnya turun ke lantai dasar dan di buang ke shaff gedung atau luar gedung menuju drainase. Untuk unit di lantai dasar bisa saja juga seperti itu tetapi harus chipping lantai atau bila memang tidak memungkinkan bisa menggunakan Drain Pump. 
    2. Isolasi pipa drain sesuai standar nya
    3. Pasang / naikkan main Pipa drain sesuai posisi di drawing, untuk penyambungan antar pipa dilakukan pengeleman diatas setelah selesai di setting ketinggian dan jalurnya.
    4. Setelah semua pipa drain terhubung dan menuju ke pembuangan akhir, maka jalur pipa drain bisa di test gelontor, ini menunjukkan bahwa air dapat mengalir ke pembuangan akhir.

    c) Kabel Power dan Kabel Control

    1. Untuk kabel power dan kabel control unit ac Split Wall lebih baik pelajari dahulu di single line atau wiring nya.
    2. Lihat jenis dan type kabel power dan controlnya sesuai dengan data sheet unit.
    3. Penarikan kabel indoor ke outdoor (Control / Komunikasi) bisa bersamaan dengan pipa refrigrant, lebih bagus lagi di masukkan kedalam conduit.
    Perhatikan :
    Ada Power yang di koneksi dengan outdoor dan ada juga yang dikoneksi dengan indoor, sebelum menarik kabel power dari panel ke unit lebih baik di buka dahulu Box terminasinya baik indoor atau outdoor baca petunjuk dalam buku manual pemasangan.
    4. Penarikan kabel dan control ke arah panel sebaiknya menggunakan tray / kabel duct.
    5. Setelah pemasangan kabel, kabel di continuity dan di merger.
    6. Kabel di kasih name tag addres berdasarkan penamaan unit masing-masing ( cek drawing )
    7. Terminasi sebaiknya menggunakan skun sesuai ukuran kabel.
    8. Sebelum energize / start up unit, check Grounding, Phase dan Netralnya.

    d) Panel Power

    1. Letakkan panel sesuai posisi gambar yang di approve
    2. Terminasi panel dengan kabel power / control dilihat dari single line diagram panel dan schedule panel.
    3. Name tag semua addres kabel.
    4. Name tag panel sesuai drawing.
    5. Sebelum Energize, check konekan di terminal mcb, busbar, incoming, grounding, phase dan netralnya.

    e) Unit AC

    1. Mapping area pemasangan indoor sesuai konekan dengan ducting dan sesuai drawing.
    2. Mapping area pemasangan outdoor sesuai drawing
    3. Pasang support sesuai dengan standar dan spesifikasi unit.
    4. Check name plate unit bila ada tindakan khusus dalam pemasangan.
    5. Terminasi kabel dan control harus sesuai standar dan estetika.
    6. Perhatikan elevasi dan sloove drain tersebut ( Cek saat tes gelontor ). 



    f) Termination & Connection

    1. Cek Single Line Diagram di drawing
    2. Cek schematik dan schedule unit
    3. Di anjurkan terminasi menggunakan skun sesuai type dan ukuran kabel.
    4. Sebelum Energize, check konekan di terminal mcb, busbar, incoming, grounding, phase dan netralnya.

    g) Startup Unit

    1. Sebelum Energize, check konekan di terminal mcb, busbar, incoming, grounding, phase dan netralnya.
    2. Cek Single Line Diagram di drawing
    3. Cek schematik dan schedule unit
    4. Ikut Prosedur dalam manual book untuk startup unit

    h) Test & Commitioning

    Pada saat Test & Commitioning ada beberapa parameter pengukuran yang harus di jalanin.
    1. Tekanan kerja pipa ac
    2. Pengukuran suhu
    3. Pengukuran laju aliran udara 
    4. Voltage dan Current Unit AC
    5. Sistem Control.

    8. Check List

    Setelah Semua Sistem hidup dan berjalan normal, kita harus melakukan checklist dengan MK, Konsultan, Quality Suvoyer atau dengan Owner untuk memastikan pekerjaan kita sudah selesai sesuai kontrak, dan dalam check list ini kemungkinan akan keluar defect list.

    9. Progress

    Dalam setiap kemajuan pekerjaan kita diwajibkan membuat laporan progress perkembangan lapangan, biasanya bobot / persentase di atur dalam kontrak berapa tahap pengajuan progress pekerjaan, contoh : 
    1. Progress penyelesaian persiapan pekerjaan, dimana ada penyelesaian pembuatan site office, Pengukuran, pemasangan support, dan Fabrikasi Matrial pendukung. 
    2. Progress material on site, biasanya yang di hitung adalah material utama seperti unit kabel, ac, dan panel.
    3. Progress Test & Commitioning
    4. Progress Berita Acara, biasannya bobot sudah akumulasi di 95% bersamaan penandatanganan Berita acara serah terima pertama ( BAST 1 ).
    5. Progress Retensi, setelah masa garansi berakhir dan tidak ada defect list dalam masa garansi.

    10. Berita Acara

    Dari awal pekerjaan sampa akhir haruslah di buatkan Berita Acara pada semua aktifitas yang akan di jadikan lampiran dokumen Serah Terima, contoh :
    1. Berita acara pengetesan Instalasi.
    2. Berita acara Material On site
    3. Berita Acara Site Instruktion.
    4. Berita Acara Start up
    5. Berita Acara Pengukuran
    6. Berita acara defect list 
    7. Berita acara serah terima.

    11. Serah Terima

    Ketika semua pekerjaan sudah selesai dari sisi kontrak, maka kita haruslah memastikan sistem berjalan sempurna sesuai yang harapkan owner, maka kita dapat meninggalkan proyek tersebut dengan jaminan / garansi sesuai kontrak. Hal-hal yang berkaitan dengan operational sistem tersebut haruslah di serah terimakan ke owner.

    12. Maintenance & Service

    Bila kontrak menyebutkan maintenance dan service di berikan kepada kontraktor maka secara periode dapat di buatkan schedule maintenace dan servie nya mengacu pada Manual book Unit.